
Deteksi Dini Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan retak.
Menurunnya massa tulang secara keseluruhan disertai rusaknya mikroarsitektur tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan beresiko patah tulang.
Osteoporosis :
1. Primer : Tipe I ( post menopause )
Tipe II ( senile )
2. Sekunder : Oleh karena penyakit kronis dan obat obatan
Gejala Osteoporosis :
1. Berkurangnya tinggi badan
2. Nyeri malam hari
3. Tambah bongkok/ bengkok
4. Patah tulang dengan penyebab yang tidak berarti, terutama pada tulang belakang , pergelangan tangan dan pangkal paha
Faktor –faktor resiko osteoporosis :
- Kadar Estrogen (prp) / testoteron (lk) rendah
- Kurang kalsium
- Kurangnya aktifitas sehari –hari
- Penyakit dasar menahun
- Obat-obatan tertentu spt Kortikosteroid
- Faktor keturunan
- Merokok, alkohol, kopi berlebihan
Diagnosa Osteoporosis :
1. Klinis : tambah bongkok/ bengkok, berkurangnya tinggi badan, nyeri punggung usia lanjut / menopause
2. Radiologi : X- foto polos, QCT, DEXA
3. Quantitative Ultrasonic Density Measurement
4. Petanda tulang biokimiawi
5. Pemeriksaan genetik
Rehabilitasi Osteporosis :
Pencegahan :
1. Upaya capai massa tulang puncak setinggi- tingginya
2. Pertahankan massa tulang puncak
3. Hambat pembongkaran tulang pada usia lanjut
Terapi Osteoporosis :
1. Pertahankan massa tulang puncak
2. Hambat pembongkaran tulang
3. Atasi gejala yang timbul
4. Cegah gejala lanjut
Prinsip Program :
1. Asupan gizi cukup : Kalsium, Vitamin D, Protein
2. Latihan
3. Modifikasi lingkungan
4. Modalitas dan/ alat rehab lain
5. Obat