Sudah Rajin Menggosok Gigi Tapi masih Berlubang?
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat berharga. Tuhan sudah menciptakan gigi dan mulut sebagaimana fungsinya yakni untuk membantu kita memotong dan menghaluskan makanan serta mencernanya dengan berbagai enzim di dalam saliva/air liur. agar gigi dan mulut tetap berfungsi baik, kita tentu harus menjaga kesehatannya termasuk di antaranya menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Bukan rahasia lagi jika salah satu cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang cukup dikenal ialah dengan menyikat gigi. Banyak bahan pasta gigi yang digunakan yang meiliki bahan yang mampu mencegah pertumbuhan koloni bakteri dan juga membersihkan plak gigi yang merupakan kumpulan koloni mikroorganisme yang menempel pada permukaan gigi.
Meski menyikat gigi dipercaya dapat mencegah gigi dari lubang dan keluhan sakit lainnya, pada kenyataannya banyak pasien yang justru merasa sudah menyikat gigi dengan bersih, tapi gigi mereka tetap terasa ngilu, bahkan terdapat lubang di bagian depan giginya, semacam cekungan kecil, bahkan ada yang seperti bekas digergaji. Apakah yang sebenarnya terjadi?
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat berharga. Tuhan sudah menciptakan gigi dan mulut sebagaimana fungsinya yakni untuk membantu kita memotong dan menghaluskan makanan serta mencernanya dengan berbagai enzim di dalam saliva/air liur. agar gigi dan mulut tetap berfungsi baik, kita tentu harus menjaga kesehatannya termasuk di antaranya menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Bukan rahasia lagi jika salah satu cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang cukup dikenal ialah dengan menyikat gigi. Banyak bahan pasta gigi yang digunakan yang meiliki bahan yang mampu mencegah pertumbuhan koloni bakteri dan juga membersihkan plak gigi yang merupakan kumpulan koloni mikroorganisme yang menempel pada permukaan gigi.
Meski menyikat gigi dipercaya dapat mencegah gigi dari lubang dan keluhan sakit lainnya, pada kenyataannya banyak pasien yang justru merasa sudah menyikat gigi dengan bersih, tapi gigi mereka tetap terasa ngilu, bahkan terdapat lubang di bagian depan giginya, semacam cekungan kecil, bahkan ada yang seperti bekas digergaji. Apakah yang sebenarnya terjadi?
BAHAN ABRASIF DALAM PASTA GIGI
Seperti yang etlah disebutkan sebelumnya di atas, pasta gigi mengandung berbagai macam bahan yang diformulasikan khusus baik untuk membunuh bakteri, menghambat perkembangbiakan koloni bakteri maupun untuk menghilangkan plak yang menempel kuat pada permukaan gigi.
Hampir semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Umumnya pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan satu atau lebih bahan terapeutik.
- Bahan abrasif (20-50%) : Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk pembersih yang dapat memolish dan menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah kekentalan pasta gigi. Contoh bahan abrasif ini antara lain silica atau silica hydrat, sodium bikarbonat, aluminium oxide,dikalsium fosfat dan kalsium karbonat .
- Air (20 -40%) Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.
- Humectant atau pelembab (20-35%) Humectant adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban. Misalnya gliserin, alpha hydroxy acids (AHA) dan asam laktat. Bahan ini digunakan untuk menjaga pasta gigi tetap lembab
- Bahan perekat (1-2%) Bahan perekat ini dapat mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada suatu pasta gigi. Contohnya glycerol, sorbitol dan polyethylene glycol (PEG)
- Surfectan atau Deterjen (1-3%) Bahan deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah Sodium Lauryl Sulfat (SLS) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan, mengemulsi (melarutkan lemak)dan memberikan busa sehingga pembuangan plak, debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. SLS ini juga memiliki efek antibakteri.
- Bahan penambah rasa. (0-2%) Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint, stroberi, kayu manis bahkan rasa permen karet untuk pasta gigi anak. Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat gigi menjadi menyenangkan. ADA tidak merekomendasikan pasta gigi yang mengandung gula tetapi pasta gigi yang mengandung pemanis buatan (misalnya saccharin). Bahan pelembab gliserin dan sorbitol juga memberikan rasa manis pada pasta gigi.
-
Bahan terapeutik (0-2%) Bahan terapeutik yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai berikut :
-
Fluoride Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi asam. Adapun macam-macam fluoride yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai berikut:
- Stannous fluoride Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini bersifat antibakterial namun kelemahanya dapat membuat stein abu -abu pada gigi.
- Sodium fluoride NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.
- Sodium monofluorafosfat
- Bahan desensitisasi Bahan desensitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah sebagai berikut : -Potassium nitrat dapat memblok transmisi nyeri di antar sel-sel syaraf. -Stronsium chloride dapat memblok tubulus dentin.
- Bahan anti-tartar Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium dalam saliva sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Contohnya Tetrasodium pyrophospate
- Bahan antimikroba Bahan ini digunakan untuk untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.Contoh bahan ini adalah Trikolsan (bakterisidal),Zinc citrate atau Zinc phosphate (bakteriostatik). Selain itu ada beberapa herbal yang ditambahkan sebagai anti mikroba dalam pasta gigi contohnya ekstrak daun sirih dan siwak. h. Bahan pemutih (0,05-0,5%) Ada macam-macam bahan pemutih yang digunakan antara lain Sodium carbonate,Hidrogen peroksida, Citroxane,dan Sodium hexametaphosphate i.Bahan pengawet (0,05-0,5%) Bahan pengawet berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam pasta gigi. Umumya bahan pengawet yang ditambahkan dalam pasta gigi adalah Sodium benzoate,Methylparaben CARA MENYIKAT GIGI banyak pasien yang merasa sudah menyikat gigi mereka secara benar dan bersih, padahal yang dimaksudkan sebenarnya hanyalah mengaplikasikan pasta gigi dengan tekanan yang searah dan berulang secara kuat dan berangsur-angsur ke permukaan enamel pada saat menyikat gigi. Bahan abrasif yang diaplikasikan dengan tekanan berlebih dapat menyebabkan pengikisan enamel secara signifikan. Mnyikat gigi secara bersuih bukan berarti menyikat kuat-kuat permukaan gigi, melainkan membersihkan keseluruihan permukaan gigi dengan tekanan yang optimal (bukan maksimal seperti yang diyakini banyak orang) lalu bagaimana cara menyikat gigi yang benar? ada beberapa cara di antaranya sebagai berikut:
- Beberapa metode menyikat gigi: 1. Metode Vertikal: dilakukan untuk menyikat bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang, gerakan yang dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka. Sedangkan pada metode horizontal semua permukaan gigi disikat dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Kedua metode tersebut cukup sederhana, tetapi tidak begitu baik untuk dipergunakan karena dapat mengakibatkan resesi gingivadan abrasi gigi. 2. Metode Roll: ujung bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi dan arah bulu sikat pada margin gingiva, sehingga sebagian bulu sikat menekan gusi. Ujung bulu sikat digerakkan perlahan-lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui permukaan gigi. Permukaan atas mahkota juga disikat. Gerakan ini diulangi 8-12 kali pada setiap daerah dengan sistematis. Cara pemijatan ini terutama bertujuan untuk pemijatan gusi dan untuk pembersihan daerah interdental. 3. Metode Charter: ujung bulu sikat diletakkan pada permukaan gigi (oklusal), membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu panjang gigi dan ke atas. Sikat gigi digetarkan membentuk lingkaran kecil, tetapi ujung bulu sikat harus berkontak dengan tepi gusi. Setiap bagian dapat dibersihkan 2-3 gigi. Metode ini merupakan cara yang baik untuk pemeliharaan jaringan pendukung gigi, walaupun agak sukar untuk dilakukan. 4. Metode Bass: bulu sikat pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derajat dengan panjang gigi dan diarahkan ke akar gigi sehingga menyentuh tepi gusi. Dengan cara demikian saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusinya dapat dipijat. Sikat gigi digerakkan dengan getaran kecil-kecil ke depan dan ke belakang selama kurang lebih 15 detik. Teknik ini hampir sama dengan teknik Roll, hanya berbeda pada cara pergerakan sikat giginya dan cara penyikatan permukaan belakang gigi depan. Untuk permukaan belakang gigi depan, sikat gigi dipegang secara vertikal. 5. Metode Fones atau teknik sirkuler: bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada permukaan gigi. Kedua rahang dalam keadaan mengatup. Sikat gigi digerakkan membentuk lingkaran-lingkaran besar, sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus. Daerah diantara 2 gigi tidak mendapat perhatian khusus. Untuk permukaan belakang gigi, gerakan yang dilakukan sama tetapi lingkarannya lebih kecil. 6. Metode Stillman dimodifikasi: dianjurkan untuk pembersihan pada daerah dengan resesi gingiva yang parah disertai tersingkapnya akar gigi, guna menghindari dekstruksi yang lebih parah pada jaringan akibat abrasi sikat gigi. Jenis sikat gigi yang dianjurkan adalah sikat gigi dengan kekerasan bulu sikat sedang sampai keras, yang terdiri dari dua atau tiga baris rumpun bulu sikat. Teknik penyikatan gigi yang dilakukan pada usia sekolah adalah teknik roll. Metode penyikatan gigi pada anak lebih ditekankan agar mampu membersihkan keseluruhan giginya bagaimanapun caranya, namun dengan bertambahnya usia diharapkan metode Bass dapat dilakukan. dengan memilih metode menyikat gigi yang tepat, diharapkan dapat menurangi terkikisnya enamel gigi akibat cara menyikat gigi yang kurang tepat. selamat mencoba http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19051/4/Chapter%20II.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25491/4/Chapter%20II.pdf
-
Fluoride Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi asam. Adapun macam-macam fluoride yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai berikut: